Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 5 Januari 2020
Minggu ini adalah minggu epifani. Epifani berasal dari bahasa Yunani: “epiphaneia,” yang artinya penampakan, pengejawantahan atau perwujudnyataan. Minggu epifani adalah hari raya penampakan Tuhan kepada manusia, di mana umat merayakan firman menjadi manusia, atau menifestasi Yesus Kristus terhadap dunia. Dalam tradisi Gereja Barat, penekanan epifani adalah pada momen para Raja Majus datang menyembah bayi Kristus. Jika Natal adalah momen kelahiran Yesus, maka Epifani adalah momen dimana kedirajaan Kristus yang lahir itu dinampakkan atau dinyatakan. Bukan hanya untuk orang-orang Yahudi, tapi untuk seluruh bangsa.
Minggu epifani juga memperingati pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis di sungai Yordan, yang menunjukkan manifestasi Yesus Kristus memulai karya pelayanan-Nya sebagai Anak Allah. Peristiwa baptisan Yesus diawali dengan seruan Yohanes supaya orang-orang bertobat dan memberi dibaptis supaya Allah mengampuni dosa mereka. Yohanes menunjukkan kepada orang-orang itu bahwa Yesus jauh melebihi dirinya. Ia membaptis dengan air, tetapi Yesus membaptis dengan Roh Kudus. Hal ini diteguhkan saat Yesus keluar dari air sesudah dibaptis, Roh itu hinggap pada-Nya seperti burung merpati. Baptisan Yohanes membawa orang pada pertobatan, baptisan yang diperintahkan Yesus membawa kepada kehidupan. Orang yang dibaptis dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus memiliki kehidupan baru di dalam Tuhan.
Yesus menampakkan diri kepada manusia untuk membawa pembaruan hidup. Melalui kelahiran, baptisan, pelayanan-Nya manusia dibawa untuk mengenal Allah dan kebenaran-Nya. Melalui kematian dan kebangkitan-Nya orang-orang percaya beroleh pengampunan dosa, keselamatan dan diperdamaikan dengan Allah. Di dalam Dia, orang-orang percaya tidak hanya mendapatkan keselamatan dan hidup yang kekal, tetapi juga diperdamaikan dengan Allah dan mendapatkan hidup yang baru. Setelah Ia naik ke surga, Ia mengutus Roh Kudus untuk datang dan tinggal di dalam diri orang-orang percaya, agar kehidupan mereka terus-menerus diperbarui untuk memuliakan Allah.
Marilah kita membuka diri terhadap kehadiran Tuhan dalam kehidupan pribadi maupun persekutuan. Biarlah Tuhan Yesus terus berkarya untuk memperbarui hidup kita, sehingga hidup kita semakin memuliakan Allah dan menjadi berkat bagi sesama.
AL