Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 1 Desember 2019
Tujuan Matius menulis Injil ini :
1. Untuk memberikan kepada sidang pembacanya kisah seorang saksi mata mengenai kehidupan Yesus,
2. Untuk meyakinkan pembacanya bahwa Yesus adalah Anak Allah dan Mesias yang dinubuatkan oleh nabi Perjanjian Lama, yang sudah lama dinantikan, dan
3. Untuk menunjukkan bahwa Kerajaan Allah dinyatakan di dalam dan melalui Yesus Kristus dalam cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Matius ingin pembacanya :
1. Orang Israel menolak Yesus dan kerajaan-Nya, yang tidak mau percaya karena Ia datang sebagai Mesias yang rohani dan bukan sebagai Mesias yang politis.
2. Hanya pada akhir zaman Yesus akan datang dalam kemuliaan-Nya sebagai Raja segala raja untuk menghakimi dan memerintah semua bangsa.
Inti dari Matius 1:1-17 menggambarkan karya keselamatan Tuhan di sepanjang sejarah bangsa Israel, dimana Allah telah dan terus berkarya untuk memenuhi janji-janji-Nya. Itu sebabnya Injil Matius mulai dengan daftar silsilah yang mengikuti garis keturunan Yesus melalui garis Yusuf (ayat Mat 1:16). Walaupun Yusuf bukan merupakan ayah Yesus secara biologis (ayat Mat 1:20), ia tetap merupakan ayah Yesus secara hukum.
Dalam Perjanjian Lama Allah sudah berjanji bahwa Mesias adalah keturunan Abraham (Kej 12:3; 22:18; Gal 3:16) dan Daud (2Sam 7:12-19; Yer 23:5), maka Matius memulai silsilah Yesus sampai ke kedua tokoh ini untuk membuktikan kepada orang Yahudi bahwa Yesus mempunyai silsilah yang tepat, sehingga memenuhi syarat sebagai Mesias. (beberapa sumber)
SO