Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 4 Juli 2021

“Kamu telah mendengar yang difirmankan: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya” Mat. 5:27-28

“Jangan Berzinah” merupakan perintah Allah yang tertulis dalam kesepuluh firman (lih. Keluaran 20:14). Perintah ini juga termuat dalam pembacaan Alkitab hari ini dan Yesus memberikan sebuah penekanan “setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya” Apa maksudnya? Perzinahan (Yun. moicheuo) menurut hukum Yahudi berarti terlibat dalam hubungan intim dengan istri atau tunangan seorang pria Yahudi.
Namun, Yesus menegaskan bahwa perzinahan tidak hanya sebatas perbuatan yang dilakukan jasmaniah saja, melainkan jika di dalam hati atau pikiran sudah timbul hasrat kuat untuk memandang dan menginginkan seseorang maka itu sudah termasuk berzinah. Akar dosa ini ada dalam hasrat dan hawa nafsu. “Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya” (Yak. 1:14). Oleh sebab itu, perlu kemampuan untuk dapat menahan diri sehingga tidak menjadikan seseorang sebagai obyek pemuas nafsu dan hasrat.
Hati berzinah karena mata telah memandang. Yesus mengatakan “jika matamu yang kanan menyebabkan engkau berdosa, cungkillah dan buanglah itu…” “Jika tanganmu yang kanan menyebabkan engkau berdosa, penggalah dan buanglah itu…” Ungkapan Yesus ini tidak serta merta dapat kita lihat secara harafiah. Ungkapan ini merupakan sebuah kiasan yang mengingatkan untuk mengenali sumber keinginan jahat dari dalam diri; mengenali sumber kejatuhan dalam dosa perzinahan, maka setelah mengenali hancurkan dan kuasailah sumber godaan tersebut agar kita tidak jatuh dalam dosa perzinahan.
Sebagai murid-murid Yesus Kristus, kita bersama diingatkan untuk berlatih mengenali, menahan, dan menguasai diri sendiri agar tidak terjebak dalam dosa perzinahan. Marilah isi pikiran kita dengan hal-hal yang baik dan benar. Marilah terus mendekat dan melekat hanya kepada Tuhan Yesus Kristus, agar kita terus mengetahui hal-hal yang berkenan dan tidak berkenan di hadapan-Nya.

Pnt. Erma Primastuti Kristiyono