Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 10 September 2017
Kebaktian pada hari Minggu merupakan pelayanan yang sangat penting dalam kehidupan Kristen. Dalam Kebaktian, umat datang menyembah Allah dan Allah menjumpai umat-Nya. Ia berbicara kepada umat-Nya melalui firman dan sakramen, dan umat meresponinya dengan doa, pengakuan iman, pujian dan persembahan.
Dalam kebaktian digunakan liturgi. Kata liturgi pada awalnya digunakan untuk pelayanan publik. Tetapi Alkitab menggunakan kata liturgi sebagai pelayanan kepada Allah dan sesama (Rm. 13:6; 15:16; 15:27; Flp. 2:25, 30; Kis. 13:2). Dalam masa paska para rasul, kata liturgi sudah dipakai untuk menunjukkan pelayanan ibadah kepada Allah dan pelayanan kepada sesama (1Klemen 41:1). Liturgi dalam kebaktian mengarahkan umat untuk menyembah Allah dan mengalami perjumpaan dengan-Nya.
Liturgi GKI disusun sedemikian rupa agar umat dapat menyembah Tuhan di dalam suatu dialog antara umat dengan Sang Pencipta dan Penebus mereka. Allah berbicara kepada umat-Nya melalui firman dan sakramen, dan umat meresponinya dengan doa, pengakuan iman, pujian dan persembahan.
Liturgi GKI dibagi dalam empat Ordo, yaitu 1. Jemaat Berhimpun; 2. Pelayanan Firman; 3. Pelayanan Persembahan; 4. Pengutusan. Dalam liturgi GKI ada dialog antara umat dengan Allah dan antara Allah dengan umat. Umat berhimpun untuk menyembah Tuhan dan kepada umat disampaikan votum dan salam. Votum diresponi umat dengan amin. Salam diresponi dengan salam. Kata pembukaan melalui firman Tuhan diresponi dengan nyanyian pujian. Umat menyatakan pengakuan dosa, dan kepadanya disampaikan berita anugerah dari Allah, dan diresponi umat dengan memuji Tuhan. Allah memberikan Firman dan diresponi umat dengan perenungan, pengakuan iman, doa syafaat dan memberikan persembahan. Jemaat menyanyi dengan tekad melayani dan menjadi saksi-Nya, kemudian Tuhan mengutus dan memberi berkat.
Semua unsur dalam ibadah perlu dipersiapkan dengan baik. Semua yang terlibat dalam pelayanan: pengkhotbah, liturgos, penatua, pemusik, paduan suara, penyambut, kolektan, petugas multi media dan sebagainya perlu mempersiapkan diri dan dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Biarlah setiap kebaktian yang diselenggarakan memuliakan Allah dan membawa umat mengalami perjumpaan dengan-Nya. Perjumpaan dengan Tuhan berdampak pada pembaruan hidup.
AL