Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 10 Februari 2019

Dalam kebaktian Minggu ini kita merayakan World Marriage Day atau Hari Pernikahan Sedunia. Hari pernikahan lahir dari ide beberapa pasang suami istri di kota Baton Roug, Amerika pada tahun 1981 yang mendapat inspirasi dari hari Kasih sayang. Mereka mengusulkan kepada Uskup kotanya untuk mengubah perayaan tersebut menjadi “We Believe in Marriage Day” (Kami percaya terhadap pernikahan) yang dua tahun kemudian berubah lagi menjadi Hari Pernikahan Sedunia dan dirayakan setiap minggu kedua di bulan Februari. Tujuan dari Hari Pernikahan Sedunia ini adalah untuk mengingatkan dan menghangatkan kembali kesatuan hati di antara pasutri dan supaya mereka menyadari peran penting mereka di dalam kesatuan keluarga.

Keluarga menjadi bagian yang penting di dalam Alkitab. Di dalam Efesus 5:31-35 dinyatakan bahwa keluarga yang sesuai dengan rancangan ilahi adalah keluarga yang berupaya membangun kesatuan dan saling ketergantungan di dalam relasi dengan Tuhan. Di dalam Kejadian 2:18-25 dikatakan bahwa, “Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Dari pernyataan ini jelas bahwa yang mengambil prakarsa untuk memberikan penolong bagi Adam adalah Tuhan, bukan Adam. Hawa diberikan kepada Adam sebagai anugerah untuk menjadi penolong. “Tidak baik manusia seorang diri,” artinya manusia itu membutuhkan penolong, membutuhkan orang lain. Manusia tidak bisa hidup sendiri, oleh karena itu Tuhan memberikan penolong yang “sepadan”. Sepadan bukan berarti sama, tetapi serupa dan seimbang. Penolong menjadikan pelengkap bagi kekurangan manusia dan meniadakan kesepian. Oleh karena itu, marilah kita menjalankan peran kita masing-masing baik sebagai suami maupun istri sesuai dengan apa yang Tuhan mau. Selamat Hari pernikahan.

SO