Warta jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 08 April 2012

Aktor Amerika, Jed Harris, memeriksakan dirinya kepada dokter spesialis THT karena ia merasa bahwa dirinya tuli. Setelah melalui serangkain pemeriksaan, dokter ternyata tidak menemukan masalah apapun pada telinga Harris. Akhirnya dokter melakukan test sederhana dengan memukul-mukul meja, dan bertanya: "Apakah anda dapat mendengar bunyi ketukan ini?" "Ya saya mendengar", kata Haris. Dokter lalu berjalan keluar dan mengetuk-ngetuk pintu. Sekali lagi dokter bertanya: "Apakah bapak mendengarkan saya mengetuk pintu?" "Ya saya mendengarnya dengan jelas!" "Pak Harris, telinga anda sebenarnya sehat. Anda hanya tidak pernah mau mendengarkan!" Demikian nasehat dokter.

Penyakit tuli yang dialami oleh Harris ternyata tidak terjadi dalam fisiknya. Namun dalam hatinya. Di mana ia tidak pernah mau mendengarkan orang lain. Demikian pula halnya yang terjadi pada Maria Magdalena dan para murid Tuhan lainnya, ketika pertama kali mendengar dan menyaksikan Tuhan yang bangkit. Alkitab menyaksikan walaupun mereka melihat, tetapi mereka tidak mengenaliNya. Contoh Kleopas dan murid lainnya ketika dalam perjalanan sambil bercakap-cakap bersama Yesus ke Emaus. Firman Tuhan berkata: "….ada sesuatu yang menghalangi mata mereka sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia" (Luk 24:16). Hal ini juga yang terjadi dengan Maria Magdalena: "Sesudah berkata demikian ia (Maria) menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu bahwa itu adalah Yesus." (Yoh 20:14). Demikian pula dengan murid-murid yang lain, ketika mendengar Tuhan yang bangkit, mereka menganggap semua itu adalah berita omong kosong (Luk 24:11). Sebenarnya mereka bukanlah orang yang mengidap penyakit mata, telinga atau hilang ingatan! Mata, telinga dan pikiran mereka dalam fisiknya tetap normal dan sehat. Tetapi yang mengganggu mata, telinga dan pikiran mereka adalah ketidakpercayaan! Sehingga mata mereka terhalang dengan kesedihan dan duka yang mendalam karena kematian Yesus. Tatapan mereka hanya tertuju kepada kematian bukan kebangkitan dan kubur yang kosong. Hati dan ingatan mereka terbelenggu dengan kekecewaan, ketakutan dan putus asa. Semua belenggu inilah yang sebenarnya menghalangi mata kita untuk dapat melihat Tuhan yang bangkit dan menang!.

Syukur bahwa akhirnya Tuhan memahami kelemahan iman para murid. Sehingga Dia mau menyatakan diriNya kepada Maria, Tomas, Kleopas, dan murid-murid lainnya bahkan lebih dari 500 orang! (1 Kor 15:6). Alkitab menyaksikan bahwa, selama 40 hari Tuhan Yesus menyatakan diriNya berulang-ulang untuk membuktikan DIA TUHAN YANG HIDUP! (Kis 1:3). Juga kepada kita semua, Tuhan Yesus berkata : "….karena engkau telah melihat Aku maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya." (Yoh 20:29). Dengan demikian yang terpenting di sini adalah; sebagai orang percaya, kita harus memiliki iman kepada Kristus bangkit! Karena hanya dalam iman kebangkitan itulah kita dapat sujud menyembah kepada Kristus seperti Tomas: "Engkaulah Tuhan dan Allahku.."(Yoh 20:28). Hanya dalam iman kebangkitan itulah kita dapat memiliki keberanian untuk menjadi saksi Kristus (Kis 4:5-13). Hanya dalam iman kebangkitan, kita baru dapat mengarungi hidup dengan penuh sukacita, sebab pintu sorga terbuka dan mahkota tersedia bagi kita (1 Pet 1:3-12). Hanya dalam iman kebangkitan itulah, kita dapat bersaksi seperti Maria "Aku telah melihat Tuhan!" (Yoh 20:18). Ya dan Amin!,..bahkan Dia hadir….. menjadi Tuhan dan Penolongku di sepanjang jalan hidupku…Haleluya! (Maz 23). Selamat Paskah. - RR-