Warta jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 15 April 2012
Di California, ada seorang wanita bernama Mary. Ia ditangkap di sebuah apartemen kumuh untuk dimasukkan ke dalam rumah sakit jiwa setempat, karena dianggap gila. Mary menghabiskan waktunya di tengah tumpukan sampah. Pakaiannya compang-camping, ia pun makan dan hidup dari mengais-ngais sampah. Yang mengejutkan, ketika polisi memeriksa apartemennya yang kotor, mereka menemukan surat saham dan buku tabungan milik Mary dengan tabungan senilai 1 juta dollar. Betapa sangat disayangkan Mary hidup dalam tumpukan sampah dan penderitaan, padahal ia memiliki harta yang melimpah.
Tanpa disadari, sebenarnya banyak juga diantara kita yang menjalani hidup sama seperti Mary. Harta kekayaan melimpah namun kita tidak memanfatkaan dan menikmatinya. Secara rohani kita adalah orang-orang percaya yang sudah diperkaya oleh Tuhan. Melalui Kristus, ada begitu banyak berkat rohani yang Allah karuniakan kepada kita (Rom 5:1-11; Ef 1:3-14). Sehingga kita dapat berdamai dengan Allah, berdoa, beribadah, berkarya dalam dunia, dll. Semua itu merupakan anugerah Allah yang luar biasa. Selain itu, Firman Tuhan yang tertulis atau Alkitab juga adalah sebuah kekayaan yang tiada taranya yang Allah karuniakan dalam hidup orang percaya. Namun apakah kita telah menikmatinya? Bukankah lebih sering kita mengabaikannya? Sehingga pertumbuhan dan pengalaman rohani kita menjadi sangat miskin dan dangkal! Sungguh ironi memang, namun itulah realita yang ada. Akhirnya kita layaknya seperti Mary, sangat kaya namun tinggal dalam kemiskinan!.
Melalui Mazmur 19, terungkap bagaimana Allah telah mewahyukan diriNya melalui alam ciptaanNya. "Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tanganNya;……….." (ay 1). Itulah yang disebut dengan anugerah umum. Di mana manusia dapat mengetahui; kemahakuasaan dan kedaulatan Allah melalui alam ciptaanNya. Namun Allah juga mewahyukan diriNya secara khusus, yaitu melalui Alkitab yang adalah Firman Allah (Maz 19:1:16-17; Rom 1:16-17; 15:4 ; 2 Tim 3:15-17), dan melalui Yesus Kristus (Yoh 1:1-18). Wahyu Allah melalui Alkitab ini sudah cukup dan sempurna (Yoh 21:24-25), sehingga melalui Firman Tuhan kita dapat mengenal Allah dan mengenal jalan kebenaran dan hidup (Yoh 14:6), serta tuntunanNya yang memberi hikmat dan kekuatan setiap saat (Maz 119:97-100,105).
Kita patut bersyukur sebab Allah mau memberi anugerahNya secara khusus dengan menyatakan diriNya melalui Alkitab. Sebab itu mari kita belajar menghargai Alkitab seperti raja Daud; dengan memandangnya sama dengan harta yang tak ternilai harganya bukan hanya sekedar sebuah pesan (119:127). Itu sebabnya ia sangat merindukannya (119:81,140), ia gemar menyelidikinya (16), merenungkannya (15, 148), menyimpan dalam ingatan (16, 141), ia melakukan perintah Alkitab dengan segenap hati (10,32), membagikannya kepada orang lain (136).
"Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tak bercela, yang hidup menurut Taurat TUHAN. Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatanNya, yang mencari Dia dengan segenap hati" (Maz 119:1-2) Amin. - RR -