Warta jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 9 October 2011

Onesimus, arti namanya dalam bahasa Yunani adalah “berguna”. Dia seorang budak dari keluarga Filemon. Filemon adalah seorang Kristen yang bertobat lewat pelayanan rasul Paulus di Kolose. Suatu ketika ternyata Onesimus “berbuat kesalahan” (adikeo), ay 18, terhadap majikannya. Banyak penafsir yang menyebut bahwa ia telah mencuri uang atau barang berharga milik keluarga Filemon. Itulah yang menyebabkan Onesimus kemudian melarikan diri, sebab ancaman hukuman yang bakal diganjar tidak main-main untuk kesalahan seperti itu, yaitu hukuman mati.

Tidak jelas bagaimana sampai Onesimus berjumpa dengan Paulus di penjara (ay 10). Beberapa peneliti Alkitab mengatakan bahwa Onesimus melarikan diri ke Roma dan bergabung dengan para penjahat kemudian tertangkap dan dipenjarakan. Namun seorang tokoh yang bernama Frank Thielman yang berusaha merekonstruksi pelarian Onesimus berpendapat lain. Ia berpendapat, Onesimuslah yang mencari rasul Paulus di penjara untuk meminta perlindungan, sehingga ia bisa lepas dari jerat hukuman yang berat. Sebab Onesimus tahu betul jika majikannya sangat menghormati rasul Paulus. Apa pun pandangan yang tepat, yang jelas di penjara itulah Onesimus bukan hanya berjumpa dengan Paulus, tetapi ia juga berjumpa dengan Kristus yang menjadi Tuhan dan Juruselamatnya secara pribadi. Dalam penjara itulah Onesimus membantu semua pelayanan rasul Paulus. Sehingga Paulus mengatakan Onesimus adalah orang yang berguna sesuai dengan arti namanya. Dulu ia merugikan tetapi kini setelah dipulihkan oleh Tuhan Yesus, ia menjadi orang yang berguna, Onesimus buah hati Paulus (ay 11-12).

Paulus paham betul akan aturan dan etika yang berlaku pada saat itu, sehingga walau pun ia sangat membutuhkan bantuan Onesimus namun ia tidak mau memanfaatkannya. Sehingga ia kemudian mengembalikan Onesimus kepada keluarga Filemon. Namun dengan pesan melalui suratnya untuk Filemon, agar mengampuni dan menerima kembali Onesimus bukan lagi sebagai hamba tetapi sebagai seorang saudara di dalam Tuhan. Dan Paulus menjamin jika ada kerugian yang telah dialami oleh keluarga Filemon, ia akan menggantikannya. (ay 15-18).

Selanjutnya tidak dijelaskan bagaimana respon keluarga Filemon terhadap permintaan rasul Paulus berhubung dengan Onesimus. Namun dalam Kolose 4:9, disebutkan Onesimus adalah “pelayan yang setia dan yang kekasih” Dan dalam sejarah Gereja dan menurut tradisi, Onesimus ternyata dikemudian hari menjadi pemimpin Gereja Kristen dan diperkirakan ia menjadi uskup di Efesus. Dengan demikian kita dapat menyimpulkan apa yang dilakukan oleh keluarga Filemon terhadap Onesimus. Keluarga Filemon telah dipakai oleh Tuhan untuk mencetak Onesimus dari budak menjadi pemimpin, dari pendosa menjadi permata bagi Tuhan!

Dalam moment bulan keluarga ini, marilah kita merenungkan kembali apakah peran keluarga kita masing-masing sebagai keluarga Kristen; sebagai orang tua, suami, istri, dan anak-anak. Marilah kita bertekad seperti keluarga Filemon mau dipakai Tuhan untuk mencetak, memproduksi permata-permata yang indah, cemerlang dan berharga di mata Tuhan. Tuhan “menitipkan” anak-anak kepada kita, orang-orang terdekat kita, mereka adalah “Onesimus-Onesimus” yang berharga di mata Tuhan. Amin.- RR -