Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 08 November 2015

Hidup di dunia ini kita saling membutuhkan. Karyawan membutuhkan majikan, tetapi majikan juga membutuhkan karyawan. Pasien membutuhkan dokter, tetapi dokter juga membutuhkan pasien. Rakyat memerlukan pemimpin, tetapi pemimpin juga memerlukan rakyat. Apa jadinya jika seorang majikan tidak punya karyawan, atau seorang dokter tanpa pasien, atau seorang pemimpin tanpa ada rakyat yang mau dipimpinnya? Oleh karena itu janganlah kita saling cuek, tetapi hendaklah saling peduli.

Alkitab mengajar orang-orang percaya untuk saling peduli sebagai satu tubuh Kristus. Anggota yang satu tidak boleh berkata kepada yang lain: “Aku tidak membutuhkan engkau”. Sebab tubuh Kristus itu seperti tubuh manusia, dimana anggota tubuh yang tampaknya paling lemah yang paling dibutuhkan (1Kor. 12:20-22). Misalnya otak dan jantung itu secara fisik lemah. Tetapi coba bayangkan kalau otak atau jantung minta berhenti satu hari saja, akan menjadi apa tubuh kita? Selain itu, anggota tubuh yang kurang terhormat kita beri penghormatan khusus, dan anggota tubuh yang tidak elok kita beri perhatian khusus (I Kor 12:23-24). Misalnya, kaki yang posisinya di bawah kita beri sandal dan wajah yang berjerawat kita beri perawatan khusus.

Kita harus saling peduli atas dasar kasih. Tuhan Yesus sudah lebih dulu peduli kepada kita yang berdosa karena Ia mengasihi kita, maka marilah kita pun belajar mengasihi dan mempedulikan orang lain, khususnya peduli kepada mereka yang “lemah”. Kepedulian hendaklah kita nyatakan bukan hanya di dalam gereja, tetapi juga di tengah keluarga, tempat kerja, sekolah, dan masyarakat. Kepedulian itu berkenan kepada Allah dan mendatangkan kebahagiaan bagi sesama.

AL