Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 14 April 2019

Minggu ini adalah Minggu Palma, merayakan Yesus naik keledai masuk kota Yerusalem (Lukas 19:28-40). Dia masuk ke kota Yerusalem penuh dengan tantangan karena di Yerusalem berhadapan dengan musuh-musuh yang adalah petinggi pemerintah, petinggi agama yang siap meremukan Yesus. Bagaimana sikap Yesus?

Nubuat dalam Zakharia 9:9 “Raja yang datang dengan keledai beban yang muda itu adalah raja yang lemah lembut”. Yesus datang sebagai raja yang lemah lembut dan penuh damai. Fransiskus dari Asisi menggambarkan bahwa keledai memiliki kesederhanaan yang luar biasa besarnya : tidak licik (tidak tipu- tipu), tidak memberontak atau melompat-lompat. Tradisi Yahudi keledai menjadi tunggangan seorang raja pada masa damai. Sedangkan pada masa perang, tunggangan yang lazim dipakai oleh raja di medan pertempuran adalah kuda. Jadi dengan Keledai Yesus mau mengatakan bahwa kedatangan-Nya bukan ingin mengalahkan Romawi dan bala tentaranya, tetapi ingin membawa damai sejahtera.

Dalam Lukas 19:38 dikatakan “Diberkatilah Ia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan, damai sejahtera di sorga dan kemulian di tempat yang Maha tinggi”. Jadi Yesus datang membawa damai sejahtera. Dengan kata lain Yesus datang dengan membawa misi damai dan bukan untuk berperang, tetapi Ia datang membawa cinta kasih, pengampunan dan pengorbanan. Inilah yang harus kita serukan yaitu membawa damai dengan hidup dalam kesabaran, kerendahan hati dan setia, dan taat kepada Bapa di Surga.

SO