Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 17 Maret 2019
Stedman Graham, penulis buku remaja : I Can Do It : 9 Kiat Meraih Sukses, mengatakan: “Kalau kamu memahami identitas diri kamu sendiri serta punya visi tentang ke mana hidup ini akan kamu bawa, kamu akan bisa mengejar mimpi dan menjalani hidup penuh makna”.
Apa yang dikatakan oleh Stedman Graham itu memang benar. Untuk dapat mempunyai hidup yang berhasil dan bermakna, selain saya perlu memahami identitas diriku, saya harus tahu pula apa tujuan hidupku.
Apakah tujuanku? Dulu saya mencari tujuan hidup dari dunia. Saya memiliki tujuan untuk mengejar kekayaan, ketenaran, kedudukan, dan kesenangan hidup. Tetapi setelah beroleh keselamatan dari Tuhan Yesus, maka saya mencari tujuan hidup dari firman-Nya. Tujuan-Nya bagi hidupku itulah yang menjadi tujuanku!
Dari firman-Nya saya mengenal identitas saya sebagai ciptaan Allah yang dikasihi dan dihargai oleh-Nya. Kendatipun saya telah jatuh dalam dosa (Rm. 3:23) dan seharusnya binasa (Rm. 6:23a), tetapi justru saya dikasihi-Nya, ditebus dan diselamatkan oleh-Nya (Yoh. 3:16; Rm. 5:6-10). Sebagai ciptaan Allah yang telah ditebus dan dikasihi-Nya, maka hidupku bukan milikku lagi, tetapi milik Dia yang telah menebus dan menyelamatkanku. Tujuan-Nya yang seharusnya menjadi tujuanku.
Apa tujuan Tuhan bagi saya? Dari firman Tuhan saya belajar bahwa Tuhan memiliki tujuan yang indah untuk umat-Nya, yaitu :
1. Kita dirancang untuk kemuliaan Allah (IBADAH)
2. Kita dibentuk untuk menjadi keluarga Allah (PERSEKUTUAN)
3. Kita diciptakan untuk menjadi serupa dengan Kristus (PEMURIDAN)
4. Kita dibentuk untuk melayani Allah (PELAYANAN)
5. Kita diciptakan untuk sebuah misi (KESAKSAIAN)
Sudah seharusnya saya memperhatikan tujuan Tuhan itu. Karena itu saya selalu berdoa dalam hati dan berkata kepada-Nya: “Tujuan-Mu adalah tujuanku!”
AL