Rakyat kecil atau orang sederhana seringkali menjadi sosok yang tidak terlalu dianggap bahkan diremehkan dalam kehidupan masyarakat. Bacaan dan tema ibadah hari ini mengingatkan hal yang sebaliknya. Tuhan memuliakan dan memakai orang-orang bahkan hal yang dianggap kecil untuk menghadirkan karya besarnya. Mikha 5:2 misalnya tentang Betlehem yang disebut sebagai yang terkecil di antara yang lain. Lukas 1:39-55 menarasikan Maria dan Elisabeth yang adalah dua sosok yang karena keberadaannya tersingkirkan dari standar sosial masyarakat Yahudi pada saat itu. Kita kemudian memahami melalui Elisabeth dan Maria lahir tokoh besar dan berpengaruh bukan hanya bagi masayarakat Yahudi namun juga tatanan dunia.
Melalui bacaan dan thema ini kita kita diajak menghayati 3 hal: a. Tuhan mengijinkan karya besar-Nya melalui kesederhanaan Kita bersyukur karena Kasih-Nya kepada manusia, Tuhan tidak menyerah untuk terus berkarya menyelamatkan manusia. Puncak kasih karya Allah adalah melalui kehadiran Yesus dan didahului oleh Yohanes Pembaptis, yang hadir melalui berbagai situasi kesederhanaan.
b. Menghidupi Spiritualitas kecil dan kesederhanaan Sebagai para pengikut Kristus kita diajak untuk juga menghayati dan menghidupi spiritualitas kesederhanaan itu dalam seluruh keseharian kita. Kita boleh belajar dari Tuhan yang Maha Tinggi bersedia hadir dalam kesederhaan untuk memenangkan sebanyak mungkin orang.
c. Menjadi alat Tuhan untuk menghadirkan karya-Nya bagi mereka yang membutuhkan Allah memanggil kita untuk kita ikut serta dalam karya-Nya. Siapapun kita apapun status kita, Allah bersedia menjadikan kawan sekerja untuk menghadirkan karya dan kasih-Nya kepada dunia dan kehidupan.