Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 8 Maret 2020
Yohanes 3 : 14 - 21 ; Bilangan 21 : 4 - 9
Semua manusia adalah orang yang telah berbuat dosa (Rm. 3:23) dan upah dosanya adalah maut (Rm. 6:23a), tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita (Rm. 6:23b). Semua orang, tanpa terkecuali, adalah orang berdosa dan oleh karena itu layak untuk menerima murka Allah dan mengalami kematian kekal. Karena dosa manusia harus mengalami kematian, yaitu kematian jasmani, kematian rohani dan kematian kekal. Allah yang maha besar dengan kasih yang besar telah melakukan perbuatan yang besar untuk manusia berdosa yang seharusnya binasa. Ia mengaruniakan Putra Tunggal-Nya untuk menggenapkan karya keselamatan itu bagi manusia melalui pengorbanan-Nya di atas kayu salib, sehingga setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16).
Sebagaimana Musa meninggikan patung ular tembaga di atas tiang di padang belantara, demikian juga Tuhan Yesus harus ditinggikan, supaya barangsiapa yang percaya kepada-Nya akan memperoleh hidup yang kekal. Peristiwa itu mengacu pada peristiwa yang dialami oleh umat Israel di jalan yang menuju ke Teluk Akaba. Orang-orang Israel berbuat dosa dan melawan Tuhan, maka Tuhan mengijinkan ular-ular tedung memagut mereka. Orang-orang yang dipagut ular-ular tedung itu mati seketika. Hal itu membuat mereka menyadari kesalahan mereka, bertobat dan memohon Tuhan mengampuni dan menyelamatkan mereka. Maka Musa pun mendoakan bangsa itu. Lalu TUHAN menyuruh Musa membuat seekor ular dari logam dan menaruhnya di atas sebuah tiang. Tuhan mengatakan bahwa setiap orang yang dipagut ular, akan sembuh kalau melihat ular dari logam itu. Sesuai dengan perintah Tuhan, Musa membuat ular dari tembaga dan menaruhnya di atas sebuah tiang. Setiap orang yang dipagut ular-ular berbisa, asal mereka memandang kepada ular tembaga itu, maka mereka menjadi sembuh. Sungguh ajaib cara Tuhan menyelamatkan umat-Nya! Peristiwa itu merupakan gambaran dari apa yang akan terjadi kemudian di dalam Kristus Yesus. Yesus Kristus rela digantung di atas salib dan berkorban untuk menggenapkan karya keselamatan dari Allah.
Bagaimana kita bisa mendapatkan keselamatan itu? Melalui percaya kepada Tuhan Yesus yang telah ditinggikan di atas kayu salib. Tuhan Yesus ditinggikan di atas kayu salib, supaya umat manusia beroleh keselamatan. Alkitab menuliskan: “Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yoh. 3:14-16)
AL