Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 3 Mei 2020

Tuhan Yesus adalah Gembala yang baik. Tuhan Yesus sendiri yang mengatakan, “Akulah Gembalah yang Baik” (Yoh.10:11,14). Ucapan dan tindakan-Nya membuktikannya.

GEMBALA YANG BAIK MENGENAL DAN DIKENAL DOMBA-DOMBANYA (Yoh. 10:1-5). Ia datang dengan cara yang benar (Yoh. 10:1-3a). Pencuri dan perampok datang dengan cara yang tidak benar, yaitu dengan memanjat tembok. Tetapi Sang gembala datang melalui pintu. Untuk Dia penjaga-penjaga pintu membukakan pintu dan domba-domba mendengarkan suara-Nya. Ia memanggil domba-domba-Nya sesuai dengan namanya (Yoh. 10:3b). Ia memanggil domba-domba-Nya dengan benar, yaitu sesuai dengan nama masing-masing domba-Nya. Ini menunjukkan bahwa Ia mengenal, mengasihi dan mempedulikan setiap domba-Nya. Ia memiliki banyak domba, tetapi ia peduli kepada setiap domba. Ia memimpin domba-domba-Nya dengan baik (Yoh. 10:4-5). Sesudah memanggil domba-dombanya, sang Gembala berjalan di depan dan domba-domba-Nya secara naluri mengikuti-Nya, karena mereka mengenal suara-Nya. Ia tidak perlu mendorong-dorong atau menarik-narik mereka, seperti yang biasa terjadi pada kambing-kambing. Ia hanya memimpin mereka keluar dan mereka mengikuti dari dekat di belakang-Nya.

GEMBALA YANG BAIK MEMELIHARA DOMBA-DOMBANYA (Yoh. 10:6-10). Ia menjadi pintu bagi domba-domba-Nya (Yoh. 10:6-8). Tuhan Yesus menyatakan identitas-Nya sebagai pintu. Hal ini memiliki dua pengertian, yaitu pintu ke domba-domba dan pintu bagi domba-domba. Ia memimpin domba-domba agar beroleh keselamatan (Yoh. 10:9a). Tuhan Yesus dengan terus terang mengatakan bahwa Dialah pintu kepada keselamatan: ”Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku akan selamat.” Dengan percaya dan mengikut Dia, maka mereka akan selamat dari murka Allah (Yoh. 5:24; Rm. 5;9) dan mendapatkan hidup yang kekal (Yoh. 3:16). Ia memberikan kepada domba-domba-Nya hidup yang berkelimpahan (Yoh. 10:9b-10). Janji yang Tuhan Yesus berikan kepada domba-domba-Nya bukan hanya untuk masa kekekalan, tetapi juga menyangkut masa kini dan di sini. Ia mengatakan bahwa domba-domba-Nya akan ”mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” Hidup berkelimpahan yang diberikan oleh sang Gembala Yang Baik itu diuraikan dalam Mazmur 23. Dia mencukupkan kebutuhan domba-domba: jasmani, mental dan rohani (Mzm. 23:1-3). Tetapi hal itu bukan berarti Dia memberi semua yang diinginkan oleh domba. Berjalan bersama-Nya maka domba-domba tidak perlu takut akan bahaya (Mzm. 23:4) dan tidak usah kuatir terhadap ancaman musuh (Mzm. 23:5). Kebajikan dan kemurahan Tuhan akan menyertai kita seumur hidup (Mzm. 23:6).

GEMBALA YANG BAIK MEMBERIKAN NYAWANYA BAGI DOMBA-DOMBANYA (Yoh. 10:11-18, 27-30). Tuhan Yesus menyebut tiga macam orang, yaitu: pencuri, orang upahan, dan Gembala. Pencuri hanya memikirkan keuntungannya sendiri dan tidak segan-segan mencelakan domba-domba. Orang upahan memperhatikan domba-domba karena mendapat upah, tetapi pada waktu bahaya menghadang, ia lari meninggalkan domba-dombanya dan tidak mempedulikan nasib mereka. Gembala yang baik mengasihi dan mempedulikan domba-domba-Nya, serta rela berkorban untuk menyelamatkan domba-domba-Nya. Tuhan Yesus berkata, ”Akulah Gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya” (Yoh. 10:11), ”dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku”(Yoh. 10:28). Ia telah memberikan nyawa-Nya di atas kayu salib untuk menyelamatkan manusia, sehingga setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh. 3:16).

AL