Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 16 Februari 2020

Dalam bacaan kita Matius 5: 21-37 Tuhan Yesus mengkritik kehidupan keagamaan para ahli Taurat dan orang Farisi. Bagaimana kehidupan keagamaan ahli Taurat dan orang Farisi? Mereka adalah orang-orang yang saleh dan taat pada Taurat, yang bukan hanya membaca Taurat, tetapi hafal dengan Taurat itu luar kepala.

Ternyata bagi Yesus, kehidupan keagamaan orang Farisi dan ahli Taurat munafik karena kesalehan dan ketaatan mereka hanya untuk dipuji. Hidup mereka penuh tindakan yang menindas, menghakimi, dan selalu menyalahkan umat pada waktu itu dengan memberikan aturan yang banyak. Bahkan mereka merasa diri paling benar dan menganggap umat rendah, sehingga suka menghina sesamanya.

Yesus menghendaki agar kita dalam hidup ini memilih hidup beribadah yang menuju pada kehidupan kekal dan bukan hanya untuk dipuji orang lain. Memilih ibadah yang menuju kepada kehidupan kekal adalah kehidupan keagamaan yang tanpa pamrih dan rendah hati, yaitu hidup keagamaan yang melakukan perintah Tuhan dan berpusat kepada kebaikan dan kasih Kristus, bukan pada kesombongan, kebaikan, dan kehebatan diri sendiri. Hidup keagamaan yang mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama inilah kehidupan yang Tuhan mau dan membuat dunia menjadi baru.

SO