Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 5 Februari 2017
"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5:13-15)
Ayat ini mau mengatakan bahwa identitas atau keberadaan pengikut Kristus adalah garam dan terang dunia. Yesus mengatakan “kamu garam dunia dan kamu terang dunia” bukan jadilah garam dan terang dunia. Ini adalah penegasan bukan tawaran, bukan kalau bisa tetapi keharusan.
Garam memiliki fungsi memberi rasa yang mendatangkan kenikmatan. Sebagai garam apakah kita mendatangkan berkat bagi orang lain atau batu sandungan atau ancaman bagi orang lain? Orang Kristen memberi rasa bagi orang dengan kasih, damai, sukacita dan kebaikan bagi orang lain. Garam juga mencegah pembusukan. Sebagai pengikut Kristus, fungsi kita juga mencegah kerusakan ataupun kebusukan kehidupan umat di dunia.
Terang memiliki fungsi untuk memberi terang kepada manusia atau sesuatu yang terlihat dan tidak mungkin tersembunyi. Sama seperti kota yang ada di atas bukit: pasti kelihatan. Itu sebabnya pengikut Kristus hendaklah perbuatan baiknya terlihat. Terang juga melawan kegelapan sebagai lawan dari dosa. Maka sebagai terang pengikut Kristus hidup kudus di tengah-tengah dunia yang gelap.
PSO