“Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya.” (Yohanes 10:11)
Setiap hari kita bergumul dengan masalah dan kesulitan. Kerap hal tersebut membuat hidup jadi serba tidak menentu. Belum lagi tantangan demi tantangan hadir tanpa henti. Di tengah ketidakpastian, Tuhan hadir sebagai Raja yang memimpin dan menuntun langkah kita dengan penuh kuasa. Sekaligus sebagai Gembala yang menjaga dan merawat domba-domba-Nya dengan kelembutan dan kasih yang tidak terbatas.
Kehadiran Yesus sebagai Raja dan Gembala tampak nyata justru saat Ia disalib. Saat itu Tuhan Yesus mengalami kelemahan fisik yang sangat ekstrem, namun kuasa Ilahi-Nya bersinar terang. Salib menjadi tempat di mana Sang Raja sejati membuktikan cinta-Nya kepada manusia.
Di atas kayu salib, Yesus menunjukkan bahwa kuasa sejati tidak terletak pada kekuatan fisik atau dominasi. Kuasa sejati justru nyata di dalam kasih yang rela berkorban; kasih yang rela menderita demi keselamatan umat manusia. Tepat seperti yang dinyatakan oleh Rasul Yohanes, “...Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya.” Selain itu, di atas kayu salib, dua kali Tuhan Yesus memohon pengampunan. Kali pertama, Ia berdoa, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Luk. 23:34), dan kali kedua ketika Ia berbicara dengan orang yang disalibkan bersama Dia, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam firdaus.” (Luk. 23:43). Melalui kata-kata ini, Yesus menunjukkan kerajaan Allah dinyatakan melalui pengampunan dan pengorbanan, bukan melalui pedang atau perang.
Sebagai Raja, Tuhan Yesus memiliki otoritas penuh atas hidup kita. Dia yang merancang jalan kita. Dan rancangan-Nya adalah rancangan yang membawa kebaikan serta damai sejahtera. Oleh karena itu, kita dapat menyerahkan hidup kita kepada-Nya. Sebagai Gembala, Yesus menjaga dan merawat kita dengan penuh perhatian. Ia membimbing kita untuk dapat melewati segala rintangan dan cobaan. Sebab itu, percayalah, tidak ada situasi hidup yang tidak bisa diatasi selama kita percaya pada tuntunan Allah.
Menerima Yesus sebagai Raja dan Gembala berarti menyerahkan diri kita sepenuhnya pada kendali Allah. Dalam penyerahan diri ini, kita akan menemukan kebebasan sejati, - bebas dari dosa sekaligus bebas untuk merasakan urapan kasih-Nya yang mengubahkan. Salib Golgota bukan hanya peristiwa sejarah, tetapi sebuah undangan untuk masuk ke dalam kerajaan-Nya; di mana yang terakhir menjadi yang pertama, yang lemah menjadi kuat dan yang mati beroleh kehidupan. Tuhan Yesus memberkati kita semua.