Bagaimana memulai dan menjalankan bisnis? Sepercik Anugerah akan mengangkat kisah seorang jemaat GKI Gading Serpong yang bergerak dalam dunia bisnis manufaktur pintu dan jendela UPVC dan distributor aksesori UPVC sebagai pilihan karirnya: Michael Ignatius Suryanto, 34 tahun, yang aktif melayani sebagai worship leader di Komisi Dewasa Muda.
Sempat bekerja selama dua tahun setelah lulus kuliah dari bidang Teknik Sipil, Michael merintis bisnisnya dalam produksi pintu dan jendela, yang saat ini sudah berjalan selama sepuluh tahun. Walaupun dia mengakui, bahwa sebenarnya bisnisnya ini tidak terlalu sesuai dengan latar belakang kuliahnya, namun adanya arahan dari orang tuanya yang bergerak dalam bidang kontraktor, membuat Michael pun menekuni bidang ini.
“Bermula dari membeli bahan baku dari orang lain, dengan dua orang tukang, dan mengambil tempat di ruko, kemudian semakin berkembang, sehingga dapat membeli tanah untuk dibuat pabrik, menambah mesin dan karyawan. Bahan baku serta material pun diimpor dari Cina, agar suplainya lebih terjamin dan harga lebih kompetitif. Setelah rutin mengimpor, pihak supplier meminta kami untuk memasarkan berbagai aksesori pintu dan jendela. Akhirnya sudah tiga tahun ini kami juga menjadi distributor untuk berbagai aksesori pintu dan jendela. Jadi jika pintu dan jendela dipasarkan kepada end user atau kontraktor, untuk aksesorinya dipasarkan kepada sesama pembuat pintu dan jendela juga.” Demikian Michael mengisahkan bisnis yang dijalankannya.
Selama pandemi, Michael juga mengalami dampak dalam bidang bisnisnya. Berbagai proyek yang sedang berlangsung harus berhenti, sehingga dia sempat menghentikan semua kegiatan secara total selama satu bulan. Namun dengan berbagai strategi yang dilakukannya, dia pun bisa mempertahankan karyawannya, yang sekarang sudah berjumlah belasan dalam bidang manufaktur, dan lima orang dalam bidang distributor aksesori.
“Ingin menjadi pebisnis yang takut akan Tuhan!” demikian yang dia katakan, ketika redaksi menanyakan apa tujuan Michael menjalankan bisnisnya, “Sukses itu adalah ketika saya bisa mengikuti rencana Tuhan dalam bisnis ini, karena saya tahu panggilan Tuhan pada saya adalah di dalam bisnis.”
Dan ketika redaksi menanyakan apa sarannya untuk para pembaca yang berencana atau sedang merintis bisnis, Michael berkata, “Niat, tekad dan nekat, juga harus fokus! Untuk mengawali bisnis harus nekat, karena banyak yang takut untuk memulai bisnis. Kita harus berani, dan pastinya setelah itu, harus fokus, dan belajar sambil menjalaninya!” Tentu juga harus berdoa dan mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah dan keputusan yang diambil.
Berdasarkan wawancara pada tanggal 27 Juni 2022.