“Usia indah sukacita s’nantiasa, tekun berdoa, mengasihi sesama. Usia indah bersyukur senantiasa, teguh beriman, jadi berkat sesama,” terdengar lagu “Mars Usindah”, yang dinyanyikan umat dengan bersemangat sambil berdiri, mengawali Persekutuan Usindah GKI Gading Serpong, Rabu, 30 April 2025, yang dihadiri oleh 133 orang.
Hari itu seperti biasa, Persekutuan Usindah diadakan di Aula Kana, Griya Kasih, Jalan Kelapa Gading Barat Blok AG15, Pakulonan Barat, Kelapa Dua, Tangerang. Acara dimulai tepat pukul 10.00 pagi, dengan tema “Memupuk Bara Api”, berdasarkan Roma 12:17–21.
Pembawa firman Tuhan adalah Reni Yuliastuti dan sebagai pemimpin pujian adalah Janne Idris. Setelah umat menyanyikan lagu “Mars Usindah”, pemimpin pujian menyapa umat dengan ramah dan gembira, serta mengingatkan para opa-oma sambil bergurau, supaya sesudah persekutuan, kita harus mengingat firman Tuhan yang kita pelajari, jangan hanya mengingat konsumsi kita hari ini. “Grrr …,” terdengar jemaat tertawa riuh.
Ruang kesaksian hari itu diisi oleh seorang anggota jemaat yang bersaksi tentang pengalamannya. Ketika teman sekelompok jalan paginya memberitakan berita yang tidak benar tentang dirinya, betapa marah dan sakit hatinya mendengar hal itu. Namun, setelah berdoa dan menceritakan segalanya pada Tuhan, hatinya menjadi lega dan dapat memaafkan teman tersebut, dan pertemanan mereka pun dapat berjalan kembali seperti semula.
Menurut pembawa firman, manusia punya kecenderungan alami untuk membalas perlakuan buruk yang diterima, sehingga situasi memanas, baik di kehidupan rumah tangga, maupun di lingkungan sosial. Kita diajarkan Tuhan untuk membalas kejahatan dengan kebaikan, yang dapat kita nyatakan secara aktif, seperti dengan mengirim makanan, minuman, dan berbelas kasih. Dengan demikian, kita menumpuk bara api kebaikan pada orang tersebut, dengan tujuan orang tersebut bertobat, dan memutus rantai kebencian. Kita harus mengalahkan kejahatan dengan kebaikan, sehingga kita dapat menang atas kejahatan itu sendiri. Kita tidak mempunyai hak melakukan pembalasan, sebab Tuhan tidak tinggal diam, dan pembalasan adalah hak Tuhan. Mari mengisi hidup ini dengan kebaikan.
“Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada saudara-saudara seiman kita.” (Galatia 6:10) menjadi ayat emas Persekutuan Usindah hari itu.
*Penulis adalah ketua Komisi Usia Indah GKI Gading Serpong.