20160405PaskahKU3 2

[ Oleh : Eko Sulistiyono ]

 

Kidung Jemaat 188 mengumandangkan Kristus bangkit! Soraklah Haleluya. Pujian yang dipimpin oleh Paduan Suara Proskuneo yang saat itu berbalur toga berwarna merah dan dilengkapi stola putih, bersemangat mengajak semua jemaat yang hadir di kebaktian Paskah, 27 Maret 2016, pukul 10.30, bersyukur dan memuliakan Tuhan sampai menggema di seluruh ruang aula kebaktian GKI Gading Serpong.

Setelah penatua Franky Cussoy memimpin doa Pengakuan Dosa, jemaat memberikan seluruh hidup, hati dan perbuatan melalui Kidung Jemaat 363, Bagi Yesus Kuserahkan dan memberikan berita anugerah dari 1 Kor 15:55-58, bahwa maut sudah dikalahkan, dan orang-orang percaya untuk tetap teguh dan untuk selalu berada dalam pekerjaan Tuhan.

Allah kembali dimuliakan setelah Kidung Jemaat 197 dinyanyikan oleh jemaat, kini giliran Paduan Suara EKKLESIA yang dipimpin oleh Bpk. David Iskandar mengobarkan semangat jemaat dengan lantang melalui lagu bersajak He is Risen Like He Said yang disambung dengan I Live.

Dengan toga hitam dan stola putih, ditambah sulaman salib dengan benang emas. Pdt. Andreas Loanka, D. Min memberikan gambaran tentang bagaimana meresponi kebangkitan Kristus sebagai orang Kristen, dengan meneladani tokoh Alkitab, yaitu Maria Magdalena, Petrus, Thomas dan Paulus.

 

20160405PaskahKU3 1

 

Maria Magdalena merupakan salah satu orang yang menangis paling keras saat Yesus disalibkan, mati dan dikuburkan. Maria juga termasuk salah satu yang pertama menyaksikan bahwa kubur Yesus telah kosong dan berteriak paling keras memberitakan kepada murid-murid yang lain bahwa Yesus sudah bangkit.

Petrus yang sudah sekian lama mengikut dan melihat, bahkan merasakan ke-ilahi-an Yesus, menyangkal dan menolak bahwa ia adalah pengikut Yesus. Setelah kebangkitan Yesus, ia menjadi pengkhotbah paling depan dalam memberitakan bahwa Yesus adalah Tuhan. Menjadi pemimpin gereja mula-mula, dan yang dalam satu kali khobahnya, ia dapat memenangkan 3000 orang untuk percaya kepada Yesus.

Thomas yang juga dipanggil Didimus, dan kemudian lebih dikenal sebagai doubting Thomas karena meragukan kebangkitan Yesus ketika murid-murid yang lain mengabarkan kesukaan itu. Berubah, menjadi misioner beriman teguh yang memberitakan kebangkitan Yesus, sampai ke Italia dan India.

Dan yang terakhir adalah Saulus dari Tarsus, yang dengan kekejamannya mencari, mengejar dan membunuh semua orang yang percaya kepada Yesus. Namun dalam pertemuan pribadinya dengan Tuhan, ia menjadi salah satu pemberita injil paling tekun di daerah Asia Kecil dan Eropa. Walaupun pada awalnya ia bukanlah murid Yesus, namun pada akhir hidupnya, ia abdikan untuk membangun gereja-gereja Allah.

Yesus sudah bangkit, maut sudah dikalahkan, murid-murid Yesus berubah makin percaya, semua jemaat menyatakan pengakuan iman mereka yang dipimpin oleh penatua Florus Deli setelah Proskuneo mengumandangkan bahwa Christ, Lives Again. Apa respon kita, sebagai umat percaya dalam menerima berita ini?

Kar’na Yesus hidup ada hari esok; kar’na Dia hidup ‘ku tak gentar,dan aku tahu hari esok di tanganNya; dan hidupku berarti kar’na hidupNya. Nyanyian PKJ No: 178 menutup ibadah Paskah tahun ini. Sebuah perayaan ketika Tuhan sendiri mengutus PutraNya Yesus, untuk mengubah semua umat yang percaya kepadanya. Saya mau berubah, anda?