Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 24 November 2024
Bacaan Alkitab: Daniel 7:9-10, 13-14; Mazmur 93; Wahyu 1:4-8; Yohanes 18:33-37
Injil Yohanes 18:33-37 menunjukkan percakapan menarik antara Yesus dan Pilatus. Pilatus bertanya apakah Yesus adalah Raja orang Yahudi. Yesus menjawab, “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini” (Yoh.18:36a). Jawaban Tuhan Yesus ini mengajak Pilatus dan juga kita mengenal lebih jauh mengenai Yesus dan kerajaan-Nya. Dan ternyata apa yang Yesus katakan sangat berbeda dengan bayangan dunia tentang raja dan kerajaannya.
Raja yang berbeda: Tuhan Yesus adalah Raja, tapi kerajaan-Nya bukan seperti kerajaan dunia yang penuh intrik dan kekuasaan. Kerajaan-Nya adalah tentang kebenaran, kasih, dan damai. Raja dan kerajaan dunia dipenuhi perebutan kekuasaan, saling menjatuhkan dan memfitnah serta saling menyingkirkan dan membunuh.
Tujuan kedatangan: Tuhan Yesus datang bukan untuk menguasai dunia secara fisik, melainkan untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa dan memberikan hidup yang kekal. Raja dan kerajaan dunia sering mnegalahkan, menaklukkan, menguasai dan menjajah. Mereka menjadi ancaman bagi orang-orang yang ada di sekitarnya.
Kebenaran sejati: Tuhan Yesus adalah kebenaran itu sendiri. Ia datang untuk bersaksi tentang kebenaran, agar kita semua dapat mengenal kebenaran dan memperoleh kebebasan. Tuhan Yesus adalah Sang Kebenaran, tetapi ia tidak ingin memaksa setiap orang untuk mengakui kebenaran yang ia bawa. Ia ingin mereka melihat dan mengenal kebenaran yang ada dlam diri-Nya dengan kesadaran. Dan inilah yang membawa orang pada kemerdekaan hidup.
Untuk kita: Hidup sesuai kerajaan-Nya: Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai kerajaan-Nya. Artinya, kita harus hidup dalam kebenaran, mengasihi sesama, dan membawa damai di mana pun kita berada.
Menjadi saksi: Kita adalah saksi Kristus di dunia. Kita dipanggil untuk memberitakan Kabar Baik tentang keselamatan kepada orang lain.
Tidak takut: Meski dunia ini penuh dengan tantangan, kita tidak perlu takut. Kristus adalah Raja kita, dan Ia selalu menyertai kita.
Renungkan: Apakah Saudara sudah benar-benar menyerahkan hidup pada Kristus sebagai Raja? Bagaimana Saudara bisa menjadi saksi Kristus yang lebih baik? Apa yang Saudara lakukan saat mengahadapi berbagai pergulatan hidup yang seringkali berat untuk dihadapi?
Pdt. Tri Santoso