“Gambarkan sebuah nisan…bayangkan dirimulah yang ada di balik nisan tersebut,” demikian yang dikatakan seorang mentor dalam sebuah pelatihan kepemimpinan kepada para pesertanya.

“Bayangkan siapa saja yang hadir saat itu, keluarga, orangtua, teman-teman….apakah yang akan mereka katakan tentang dirimu…apakah mereka bersedih karena telah kehilangan keluarga dan teman yang mereka kasihi, atau mereka menghela nafas lega atas kepulanganmu?”

“Aku kehilangan sahabat yang selalu ada saat aku ditimpa kesusahan…”
“Kehadiranmu, walaupun singkat….. telah memberikan sukacita pada diriku…”
“Aku bersyukur terlepas dari kesulitan yang selalu engkau lakukan…”
“Akhirnya, aku bisa hidup dengan bebas tanpa beban…”


Kalimat seperti apakah yang diharapkan terungkap dari mereka?

Kematian adalah hal yang menakutkan bagi sebagian orang, harus meninggalkan kehidupan. Namun kematian adalah suatu kepastian, walaupun tidak seorang pun tahu kapan waktunya. Ada seorang yang sudah tua dan sakit bertahun-tahun, namun Tuhan masih ijinkan dia hidup. Ada pula orang yang muda dan sehat, tiba-tiba berpulang tanpa diketahui sebab pastinya. Semua adalah otoritas Sang Pencipta. Dan kita harus siap sedia.

Dalam sebuah kesempatan, seorang Ibu menceritakan kiat-kiat keberhasilan keluarganya. “Pesan Papa cuma satu, sebagai keluarga harus saling membantu, kita harus maju bersama, yang satu menolong yang lain.” Setelah Sang Papa meninggal dunia, pesan itulah yang dijadikan wasiat, akhirnya keluarga tersebut berhasil memiliki jaringan bisnis yang berkembang pesat. “Karena kami adalah keluarga, dan saling mempercayai, itulah kunci kesuksesan kami.”

Menengok ke belakang, ajaran Sang Papa yang telah tiada, walaupun sebelumnya adalah seorang kuli panggul, berhasil membakar semangat anak-anaknya. Itu adalah jejak-jejak kehidupan yang menginspirasi keluarganya.

Bagaimana dengan kita?

Memasuki akhir tahun 2015, marilah kita merefleksikan diri, jejak hidup apakah yang sudah kita tinggalkan untuk keluarga dan sekitar kita? Jejak hidup yang baik dan positif, atau sebaliknya? Karena membayangkan sebuah kematian adalah hal yang jauh di awang-awang bagi yang hidup, namun kematian adalah suatu kepastian dari kehidupan.

Selamat memasuki akhir tahun 2015. Selamat mengukir jejak kehidupan!

 

Penulis: Tjhia Yen Nie.  Editor: David Tobing