Pada Minggu, 20 April 2025, GKI Gading Serpong menyelenggarakan ibadah Paskah Pagi untuk memperingati kebangkitan Kristus Sang Juruselamat. Ia mengalahkan maut dengan kebangkitan-Nya, mengganti kegelapan dengan terang-Nya yang besar. Pada ibadah Paskah Pagi tahun ini, kita bersama-sama mengenang karya terbesar Kristus bagi umat manusia, melalui tema “Yesus Sudah Bangkit, Wartakanlah!”. Ibadah dilaksanakan sebanyak tiga kali, yaitu pada pukul 05.00, 08.00, dan 10.30, dan dihadiri oleh 2866 orang.

Ibadah dilaksanakan dalam nuansa penuh sukacita, dengan diawali lagu KJ 202, “Maut Sudah Menyerah”. Dalam panggilan beribadah, dua orang penatua yang bertugas sebagai liturgos mengajak umat menyanyikan KJ 188, “Kristus Bangkit Soraklah”. Ibadah dibuat mengalir, dengan menyanyikan lagu-lagu bertemakan kebangkitan Tuhan Yesus, seperti KJ 194, “Dikau yang Bangkit, Mahamulia”. Jemaat secara berbalasan menyuarakan Proklamasi Paskah, dilanjutkan dengan menyanyikan NKB 87, “Junjungan yang Kupilih”, yang dibawakan secara medley dengan PKJ 178, “Allah Mengutus”. Jemaat kemudian mengikuti persembahan drama dari Etrog yang menceritakan kisah perjalanan murid Yesus yang hendak ke Emaus. Pembacaan Alkitab pertama diambil dari Yesaya 65:17-25 yang dibacakan secara berbalasan. Mazmur 118:1-2, 14-24, dinyanyikan secara bertanggapan, dilanjutkan dengan bacaan kedua yang diambil dari Kisah Para Rasul 10:34-43. Sebelum bacaan Injil yang diambil dari Lukas 24:1-12, jemaat diajak menyanyikan NKB 190, “Langit Bernyanyi Gembira”.

Khotbah disampaikan oleh Pdt. Devina Erlin Minerva. Ia mengawali dengan ucapan "Selamat Paskah!" dan mengingatkan jemaat, dengan kebangkitan Kristus, sesuatu yang mustahil telah terjadi. Kebangkitan Yesus bukan sekadar kebangkitan rohani atau kisah simbolik, tetapi merupakan kabar baik yang mengguncang dunia, dan merupakan puncak karya Allah. Paskah mengajarkan kita untuk tidak membatasi Tuhan dengan definisi “mustahil” versi kita. Jika kematian saja dapat dikalahkan, tidak ada hal yang tidak bisa Tuhan pulihkan. Namun, Paskah bukanlah tentang perubahan instan, melainkan tentang benih harapan yang ditanam dalam tanah kehidupan kita, yang akan bertumbuh secara perlahan.

Yesus bangkit agar di tengah pergumulan hidup, kita memiliki harapan yang baru, supaya kita tahu, apa pun yang kita alami saat ini bukanlah akhir dari cerita kita. Hidup baru tumbuh perlahan, menguatkan akar agar menjadi batang yang kokoh dan berbuah lebat. Paskah tidak menjanjikan hidup yang mudah, melainkan sebuah janji bahwa hidup kita tidak akan sia-sia. Yesus bangkit berarti kita tidak sendirian dalam masa sulit. Kita punya arah baru ketika hidup terasa kacau. Kelemahan, bahkan kegagalan kita bisa dipakai oleh Allah. Kita mampu mengampuni karena telah diampuni. Kita bisa berharap, bahkan di tengah situasi yang tak kunjung membaik. Kebangkitan Kristus bukan hanya untuk direnungkan, dikenang, atau dirayakan, tetapi untuk diwartakan. Bukan hanya lewat proklamasi, tetapi juga melalui perbuatan. Hidup yang diubahkan adalah kesaksian yang paling kuat.

Nyanyian jemaat dari NKB 89 “Ku Tahu Mukhalisku Hidup” mengiringi persembahan syukur. Ibadah kemudian ditutup dengan menyanyikan lagu tema Paskah “Mari Tuturkan Kembali”, yang menegaskan bahwa Yesus sudah bangkit dan hidup. Marilah dengan penuh kegembiraan kita wartakan karya besar itu, walau di tengah tantangan hidup, melalui karya yang menyentuh sesama.

*Penulis adalah penatua GKI Gading Serpong untuk masa kepengurusan 2022-2025 dan 2025-2028.