“Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun yang mematikan, mereka tidak akan mendapat celaka; merek akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” Markus 16:15-20a

Seperti Kristus, kita juga harus berjalan melalui dunia kematian, agar kita dapat ikut ambil bagian dalam kebangkitan dan kenaikan-Nya ke surga. Kita telah dipanggil kepada suatu pengharapan besar dalam Kristus. Dalam Dia, kodrat manusia yang lemah telah dibangkitkan kepada kemuliaan. Pada suatu hari, warisan-Nya yang mulia akan menjadi milik kita juga.

 Sebagai orang yang beriman kepada Yesus, kita semua dipanggil ke mana pun kita pergi, dan di mana pun kita berada, untuk senantiasa memberitakan Injil kepada segala makhluk. Dengan kata lain, hendaknya cara hidup, cara bertindak, maupun sepak terjang kita, senantiasa mendorong orang lain untuk menyatakan imannya. Kita berharap, siapa pun yang bertemu atau melihat kita, akan melihat dan bertemu dengan Allah, yang hidup dan berkarya dalam diri kita yang lemah dan rapuh ini. 

Mengapa Harus Memberitakan Injil?

Karena Allah yang telah menciptakan dunia ini dengan segala isinya bukan hanya dengan ‘baik,’ tetapi ‘sungguh amat baik’ (Kejadian1:31). Dunia menjadi suatu tempat yang dipenuhi kebesaran dan kebaikan Tuhan.

Selain itu, karena kepemimpinan manusia atas lingkungan hidup. Kendatipun manusia dan alam saling bergantung, namun jelas adanya perbedaan manusia dengan unsurunsur alam yang lain. Hanya manusia yang diciptakan segambar dan serupa dengan Allah, dan diberikan kuasa untuk menguasai dan menaklukkan bumi dengan seluruh ciptaan yang lain (Kejadian 2:26-28). Dengan demikian, manusia mempunyai kuasa yang lebih besar daripada makhluk yang lain. Itu sebabnya manusia tidak boleh sewenang-wenang terhadap alam. Sebaiknya, manusia berlaku secara adil, artinya pengelolaan dan pemanfaatan sumber-sumber daya alam diimbangi pula dengan usaha pemeliharaan atau pelestarian lingkungan hidupnya, sehingga alam bukan sebagai objek komoditas. Lalu apa arti arti kata mengelola dalam Kejadian 2:15? Ibadah yang sejati adalah melakukan apa saja yang dikehendaki oleh Allah dalam hidup manusia, termasuk hal mengelola dan memelihara lingkungan hidup yang dipercayakan kepada manusia oleh Tuhan.

Kesimpulannya?

Memberitakan Injil ke seluruh dunia harus dilakukan setiap orang percaya. Artinya memberitakan Injil ke seluruh tempat dan kepada segala makhluk, agar semua yang bernapas bersyukur, memuji, dan menyembah Tuhan, yang setiap hari memberikan napas atau kehidupan itu bagi semua dan seluruh makhluk ciptaan-Nya, agar semua makhluk semakin menyadari ketergantungannya kepada Allah, Sang Pencipta, yang juga Pemelihara atau Pengatur dan Penjaga seluruh ciptaan-Nya, dan Dialah Allah Penyelamat dan Penebus semua ciptaanNya. Tanpa kasih dan kemurahan Tuhan, maka seluruh ciptaan akan hidup merana, tidak ada artinya.

Apabila manusia sudah sadar dari pemikiran dan perilakunya yang jahat, berarti pemberitaan Injil telah dilaksanakan dengan baik. Orang percaya yang telah menerima Injil sebagai berita keselamatan bertanggung jawab memelihara cahaya Injil, supaya tetap bersinar terang, bahkan menyebarluaskan kehangatannya.