[ Penulis: Oh Yen Nie ]
Seringkali doa-doa kita diisi oleh permohonan semata, ucapan syukur kita juga sekilas saja. Terlebih jika kita harus mengucap syukur dari situasi yang sulit, bagaimana harus mengucap syukur? Sebuah artikel yang ditulis oleh Cindi McMenaminA Thanksgiving Prayer that God might rarely hear mengajar kita untuk melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda. Berikut sebuah doa yang indah yang jarang kita doakan, doa ini bisa menjadi doa keluarga di akhir tahun.
Terima kasih, Tuhan, untuk makanan yang akan kami makan.
Terima kasih untuk berkatMu yang melimpah bagi kami di tahun ini... hal-hal yang kami lihat, juga hal-hal yang belum kami lihat.
Terima kasih, Tuhan untuk waktu-waktu dimana Engkau berkata, “Tidak”. Kejadian itu telah menolong kami untuk lebih lagi bergantung padaMu.
Terima kasih, untuk doa-doa yang tidak terjawab. Hal itu mengingatkan kami bahwa Engkau tahu apa yang terbaik bagi kami, walaupun pendapat kami berbeda dariMu.
Terima kasih untuk hal-hal yang Engkau tolak. Engkau telah melindungi kami dari apa yang tidak pernah bisa kami sadari.
Terima kasih Tuhan untuk pintu-pintu yang telah Engkau tutup. Hal itu menjagai kami dari pergi ke arah yang tidak Engkau kehendaki.
Terima kasih Tuhan, untuk sakit secara fisik yang Engkau ijinkan terjadi dalam hidup kami. Hal itu menolong kami lebih dekat lagi memahami penderitaan yang Engkau alami, karena kami.
Terima kasih Tuhan untuk waktu-waktu sendiri dalam hidup kami. Hal itu memaksa kami untuk bergantung lebih dekat lagi kepadaMu.
Terima kasih, Tuhan, untuk ketidakjelasan yang telah kami alami. Hal itu telah memperkuat kepercayaan kami kepadaMu.
Terima kasih, Tuhan, untuk waktu-waktu dimana Engkau hadir bagi kami ketika kami bahkan tidak tahu kami membutuhkan sebuah pertolongan.
Terima kasih, Tuhan, untuk kehilangan-kehilangan yang kami alami. Hal itu telah menjadi sebuah peringatan bahwa Engkaulah yang harus menjadi keuntungan terbesar kami.
Terima kasih Tuhan untuk airmata yang tertetes. Hal itu menjaga hati kami lembut dan mudah dibentuk.
Terima kasih Tuhan, untuk waktu-waktu dimana kami tidak bisa mengontrol situasi kami. Hal itu mengingatkan kami bahwa Engkau berdaulat dan ada di atas tahta.
Terima kasih Tuhan untuk kemampuanMu membuat apa yang kami anggap ‘tragedi’ dan merubahnya menjadi sebuah harta.
Terima kasih Tuhan untuk mereka yang Engkau telah panggil pulang bersamaMu. Ketidakhadiran mereka di dunia mengingatkan kami untuk mengarahkan mata kami tetap kepada surga.
Terima kasih Tuhan bahwa kami memiliki warisan di surga... sesuatu yang dunia ini tidak bisa curi dari kami dan kami tidak pernah bisa secara egois memboroskannya.
Terima kasih Tuhan untuk hadiah terbesar yang telah Engkau berikan kepada kami: pengampunan melalui kematian sempurna anakMu di atas kayu salib menggantikan kami.
Terima kasih Tuhan untuk kebenaran yang Engkau berikan bagi kami, melalui kematian dan kebangkitan Yesus. Sebuah kebenaran yang kami tidak mungkin bisa raih sendiri.
Dan terima kasih bukan hanya untuk keselamatan kekal, tetapi juga keselamatan yang Engkau limpahkan kepada kami sepanjang hari dalam hidup kami sebagaimana Engkau menyelamatkan kami dari diri kami, dari kebodohan kami, dari pandangan kami yang terbatas, dan dari keringkihan kami dalam terang kuasa dan kekuatanMu.
Terima kasih Tuhan, untuk semua yang telah Engkau ijinkan dan yang tidak ijinkan terjadi dalam hidup kami. Kami menyerahkan hidup kami baru bagiMu hari ini dan memohon Engkau akan terus mengingatkan kami, melalui tahun depan, bahwa Engkaulah Tuhan, Engkau ada di atas takhta dan Engkau selama-lamanya baik.
Terima kasih, akhirnya bahwa kami bisa berdoa di dalam nama Yesus, yang telah memberikan jalan masuk kepadaMu – dan sebuah hubungan pribadi denganMu – itu bisa terjadi.
Amin.